Rustan Ibnu Abbas

Memotivasi, Mencerdaskan, Inspirastif


Tinggalkan komentar

Cara Menerbitkan Buku di Gema Insani

Kriteria Naskah Gema Insani

1) Ketentuan Umum dan Kriteria Naskah

Gema Insani menerima naskah asli dan terjemahan yang kemudian akan dinilai kelayakan terbitnya.

  1. Naskah yang diterima berupa naskah utuh, bukan outline atau sebagian naskah.
  2. Pengiriman naskah:
  1. Kriteria Naskah secara Umum
  • Tema dan bahasan sesuai dengan syari‘at Islam

– Tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits (Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah).

–  Tema dan bahasan tidak mengandung unsur syirik, takhayul, bid’ah, dan khurafat.

–  Tema dan bahasan tidak mengandung unsur pornografi.

–  Gaya bahasa sopan.

–  Tidak mengandung ikhtilat (pergaulan yang menyimpang dari nilai-nilai Islam).

  • Tidak menggunakan sumber-sumber dalil yang tidak shahih (hadits dhaif atau cerita israilliyat).
  • Tidak membahas hal-hal furu‘iyah terkait ibadah.
  • Naskah orisinal, yaitu hasil karya penulis dan bukan hasil menjiplak.
  • Belum pernah diterbitkan oleh penerbit lain.
  • Naskah terjemahan mempunyaicopy right.
  • Mengandung unsur edukatif dan dakwah.
  1. Kriteria Khusus
  • Anak-Anak

– Tidak mengandung unsur kekerasan

–  Isi memiliki hikmah dan keteladanan

–  Bahasa sederhana dan mudah dimengerti anak-anak.

  • Buku Populer

– Tema dan bahasan sesuai dengan tren terkini (mutakhir).

– Tema atau pembahasan mengandung hal yang baru.

–  Inspiratif dan motivatif.

 

2) Ketentuan Khusus

  1. Naskah Asli
  • Jelaskan jenis kajian/bidang pembahasan dari tulisan; apakah politik, ekonomi, sosial, fiqih, ibadah, aqidah, dakwah-harakah, manajemen, parenting, wanita, atau keluarga.
  • Jelaskanselling point naskah tersebut. Apa yang membedakannya dari buku-buku sejenis yang lain.
  • Sertakan data lengkap penulis (alamat, no. telepon, e-mail, no. HP, no. fax, no. rekening, juga biografi ringkas yang berkaitan dengan biodata, aktivitas, dan karya yang telah dihasilkan dan diterbitkan).
  • Jelaskan segmentasi tulisan (anak, dewasa/umum, wanita, keluarga).

 

  1. Naskah Terjemahan
  • Berupa terjemahan yang sudah lengkap.
  • Sertakan Judul asli buku, judul terjemahan, KDT asli, KDT terjemahan, daftar isi asli, daftar isi terjemahan, sinopsis, dan keterangancopyright).
  • Jelaskan jenis kajian/bidang pembahasan dari naskah yang diajukan; apakah politik, ekonomi, sosial, fiqih, ibadah, aqidah, dakwah-harakah, manajemen, parenting, wanita atau keluarga.
  • Jelaskanselling point buku tersebut. Apa yang membedakannya dari buku-buku sejenis yang lain.
  • Sertakan biografi ringkas penulisnya yang berkaitan dengan biodata, aktivitas, karya yang telah dihasilkan dan diterbitkan.
  • Sertakan data lengkap penerjemah (alamat, no. telepon, e-mail, no HP, no. fax, no. rekening, juga biografi ringkas penerjemah yang berkaitan dengan biodata, aktivitas, karya yang telah dihasilkan dan diterbitkan).
  • Jelaskan segmentasi tulisan (anak, dewasa/umum, wanita, keluarga).
  • Semua naskah dinilai maksimal tiga bulan.
  • Naskah yang diterima maupun yang ditolak akan dikabarkan kepada penulis melalui email.
  • Jika setelah tiga bulan penilaian, penulis belum mendapat kabar kepastian naskahnya, penulis dapat menghubungi pihak Gema Insani.

 


Tinggalkan komentar

Menambah Kemesraan dengan Istri di Bulan Ramadhan

Kemesraan suami IstriBulan suci ramadhan merupakan momen yang sangat baik untuk melakukan amalan ibadah rutin seperti shalat, puasa, zakat  karena setiap kebaikan yang dilakukan akan dibalas berlipat ganda pahala oleh Allah SWT. Begitu juga dengan ibadah keseharian diluar ibadah rutin seperti menghormati orang lain, membantu tetangga juga diberikan balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT.

Momentum ramadhan juga sangat baik digunakan untuk menambah kemesraan dengan Istri. Perjalanan membina rumah tangga sering disertai pasang surut. Kesibukan, kelelahan beraktivitas, sifat egois bisa jadi pemicu pasangan merasa kurang romantis lagi. Allah menjadikan Ramadhan ini penuh berkah untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan yang banyak di dalamnya.

Berikut beberapa cara menambah kemesraan dengan istri di bulan Ramadhan :

1.Bantu istri mempersiapkan makanan saat sahur

Mempersiapakan sahur memang umumnya dilakukan oleh istri tapi tidak ada salahnya membantu mempersiapkan agar lebih meringankan pekerjaan istri. Apalagi kalau belum memiliki pembantu. Momen ini sangat juga sangat bagus untuk menambah kemesraan karena istri mendapatkan perhatian plus dari suami. Perhatian ini juga akan semakin membuat istri semakin sayang dengan suami.2.

2. Saling mengingatkan untuk memperbanyak amalan

Selain melaksanakan kewajiban seperti shalat lima waktu dan shaum. Juga lebih banyak melakukan amalan-amalan lain untuk menambah pahala seperti zikir, membaca Al-quran, membaca buku islam untuk menambah ilmu agama, rutin mengikuti majelis-majelis ilmu. Saling mengingatkan dalam kebaikan merupakan perintah agama. Keutamaannya dan kemualiannya sangat besar dihadapan Allah.

3.Buka puasa bersama

Buka puasa bersama dengan istri dan keluarga memberikan kebahagiaan tersendiri. Mengajak kita lebih mensyukuri nikmat pemberian Allah. Lebih mengerti kondisi orang yang lain yang serba kekurangan. Memberi arti lebih tentang sebuah pemberian. Mengajak istri lebih mensyukuri apa yang dimiliki ketimbang mengharapkan apa yang belum dimiliki. Kebersamaan merupakan kekuatan untuk lebih mudah melangkah kedepan. Karena masa depan penuh dengan tantangan.

4.Saling Mendoakan

Saling mendoakan dalam kebaikan juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Kekuatan Doa bisa dapat menembus penjuru langit, atau kedalam samudra. Doa bisa merubah hati yang gersang. Saling mendoakan suami istri akan membuat hubungan langgeng. Doa yang didasari kecintaan pada Allah dan kecintaan pada pasangan karena Allah.

5.Senyuman dan sentuhan kasih sayang

Ramadhan tidaklah menghalangi untuk bermesraan  atau bercanda batasannya tidak disertai dengan hawa nafsu syahwat. Bercanda dengan istri akan semakin mempererat persahabatan dan ikatan batin. Apalagi kehadiran anak juga semakin menambah bahagia sebuah keluarga. Semoga ramadahan ini semakin berberkah.

Waallahu A’laam


Tinggalkan komentar

Memulai Berbicara di depan Umum

Public-SpeakingSaya mau berbagi pengalaman ketika pertama kali menjadi seorang berbicara di depan umum. Segalanya dimulai dengan ketidak pastian dan serba canggung.

Keringat dingin mengucur deras, bagai butiran jagung, bibir kering, menelan air liur pun seolah tak sanggup, bola mata terasa membesar serta denyut nadi terasa kencang seolah mengisyaratkan ada beban yang sangat berat yang harus dipikul. Kaki bergetar. perasaan takut salah dan disalahkan audiens samakin mendukung untuk bersegera turun dari panggung. mata-mata yang awas seolah tidak percaya dan menekan batin. Semakin sempurnalah ketakutan yang dirasakan saat pertama kali tampil.

Ya itulah sekelumit pengalaman dan saya yakin semua orang pasti pernah mengalaminya, apalagi kalau berniat dan bercita-cita menjadi pembicara publik. Entah itu Trainer, penceramah, Orasi dll. Perasaan itu alamiah sebagai manusia. Secara biologis kita bisa menjelaskan bahwa kecemasan berlebihan yang dialami merupakan respon hormon tubuh untuk segera menyelamatkan diri dari ancaman (meskipun sebenarnya bukan ancaman yang nyata)

Pikiran sebenarnya selalu mencari kondisi yang tenang, bahagia namun dalam kondisi seperti ini kita tidak bisa berlepas diri dari ketakutan ini. Maka dibutuhkan cara agar tampil berbicara didepan umum menjadi sebuah kesenangan apalagi bagi anda yang memang bercita-cita menjadi seorang pablic speaker.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berani tampil didepan umum :

  1. Pastikan materi yang ingin disampaikan sudah dikuasai, meskipun tidak perlu dihafal, cukup kuasai bagian-bagian terpenting saja.
  2. Perasaan gugup, cemas bisa diatasi dengan mengolah pernafasan agar lebih teratur
  3. Hilangkan bagian-bagian dalam diri yang selalu aktif “menyerangmu dan melemahkan”, misalnya Ah..pasti kamu tidak bisa berbicara didepan umum atau “coba perhatikan audiensmu itu orang yang pintar-pintar semua. Serta berbagai bisikan buruk yang akan menjatuhkanmu
  4. Pastikan dalam kondisi yang vit atau bugar
  5. Berbicaralah dengan intonasi suara yang jelas
  6. pastikan poin-poin yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan baik
  7. Tidak bertele-tele atau berputar-putar menyampaikan materi.

Yang paling penting untuk mengalahkan rasa takut berbicara didepan umum adalah dengan melatihnya dan sering berlatih. Tips yang terakhir adalah jangan pernah menolak tawaran berbicara didepan umum (Ceramah, pidato, orasi dll) hanya karena perasaan takut itu. beranilah melawan dan seiring dengan berjalannya waktu kemampuan akan semakin terasa dengan prinsip “Bisa Karena Biasa”

 

Selamat mencoba, salam Smile